Hubungan Antara Fasies, Proses Sedimentasi dan Lingkungan Pengendapan
Lingkungan
pada semua tempat di darat atau di bawah laut dipengaruhi oleh proses
fisika dan kimia yang berlaku dan organisme yang hidup di bawah kondisi
itu pada waktu itu. Oleh karena itu suatu lingkungan pengendapan dapat
mencirikan proses-proses ini. Sebagai contoh, lingkungan fluvial
(sungai) termasuk saluran ( channel ) yang membawa dan mengendapkan
material pasiran atau kerikilan di atas bar di dalam channel.
Ketika
sungai banjir, air menyebarkan sedimen yang relatif halus melewati
daerah limpah banjir ( floodplain ) dimana sedimen ini diendapkan dalam
bentuk lapis-lapis tipis. Terbentuklah tanah dan vegetasi tumbuh di
daerah floodplain. Dalam satu rangkaian batuan sedimen channel dapat
diwakili oleh lensa batupasir atau konglomerat yang menunjukkan struktur
internal yang terbentuk oleh pengendapan pada bar channel. Setting
floodplain akan diwakili oleh lapisan tipis batulumpur dan batupasir
dengan akar-akar dan bukti-bukti lain berupa pembentukan tanah.
Dalam
deskripsi batuan sedimen ke dalam lingkungan pengendapan, istilah
fasies sering digunakan. Satu fasies batuan adalah tubuh batuan yang
berciri khusus yang mencerminkan kondisi terbentuknya (Reading &
Levell 1996). Mendeskripsi fasies suatu sedimen melibatkan dokumentasi
semua karakteristik litologi, tekstur, struktur sedimen dan kandungan
fosil yang dapat membantu dalam menentukan proses pembentukan. Jika
cukup tersedia informasi fasies, suatu interpretasi lingkungan
pengendapan dapat dibuat. Lensa batupasir mungkin menunjukkan channel
sungai jika endapan floodplain ditemukan berasosiasi dengannya. Namun
bagaimanapun, channel yang terisi dengan pasir terdapat juga di dalam
setting lain, termasuk delta, lingkungan tidal dan lantai laut dalam.
Pengenalan channel yang terbentuk bukanlah dasar yang cukup untuk
menentukan lingkungan pengendapan.
Fasies pengendapan batuan sedimen
dapat digunakan untuk menentukan kondisi lingkungan ketika sedimen
terakumulasi. Lingkungan sedimen telah digambarkan dalam beberapa
variasi yaitu :
1. Tempat pengendapan dan kondisi fisika, kimia, dan biologi yang menunjukkan sifat khas dari setting pengendapan [Gould, 1972].
2. Kompleks dari kondisi fisika, kimia, dan biologi yang tertimbun [Krumbein dan Sloss, 1963].
3. Bagian dari permukaan bumi dimana menerangkan kondisi fisika, kimia, dan biologi dari daerah yang berdekatan [Selley, 1978].
4.
Unit spasial pada kondisi fisika, kimia, dan biologi scara eksternal
dan mempengaruhi pertumbuhan sedimen secara konstan untuk membentuk
pengendapan yang khas [Shepard dan Moore, 1955].
Tiap lingkungan
sedimen memiliki karakteristik akibat parameter fisika, kimia, dan
biologi dalam fungsinya untuk menghasilkan suatu badan karakteristik
sedimen oleh tekstur khusus, struktur, dan sifat komposisi. Hal tersebut
biasa disebut sebagai fasies. Istilah fasies sendiri akan mengarah
kepada perbedaan unit stratigrafi akibat pengaruh litologi, struktur,
dan karakteristik organik yang terdeteksi di lapangan. Fasies sedimen
merupakan suatu unit batuan yang memperlihatkan suatu pengendapan pada
lingkungan.